BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada pokoknya semua mempelajari maslah manusia dan
budaya. Karena itu ada yang menerjemahkan The
humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan
menjadi pengetahuan budaya. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak
normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif , nilai-nilai
yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap zaman, sastra mempunyai peranan yang
lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara
itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua penyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat , manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan
bahasa.
Dalam usahanya mengatur hubungan antara sesamanya
yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social, manusia mempergunakan bahasa. Dengan
demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah
mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi,
karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abtraksi. Sementara itu
filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih,
kebahagiaan, kebebasan,, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman
sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah
karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya
menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan
diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
Apa nilai budaya dan falsafah dalam puisi ?
2.
Apa peranan nilai falsafah dan ideologi ?
3. Apa saja peranan nilai
religius dan kemasyarakatan ?
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan pada rumusan
masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Memahami apa nilai budaya dan falsafah dalam puisi.
2.
Mengetahui peranan nilai falsafah dan ideologi.
3. Mengetahui peranan nilai religius dan kemasyarakatan.
BAB II
PEMBAHASAN
NILAI
BUDAYA DAN FALSAFAH DALAM PUISI
a. Peranan Nilai
Istilah Ilmu budaya dasar
dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari
bahasa Latin Humanus yang bisa
diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined).
Dengan mempelajari The Humanities
diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus’.
Secara demikian bisa
dikatakan bahwa The Humanities
berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak meninggalkan
tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini
pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni
sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain.
Ilmu budaya dasar
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadiaan mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya satra, misalnya : mahasiswa
tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik satra, dan
sebagainya. Dalam ilmu budaya dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu
disiplin ilmu. Sastra di sini digunakan sebagai alat untuk membahas
masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih
humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the humanities adalah ilmu yang
mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan
dapat menjadi homo humanus yang lebih baik. Ilmu budaya dasar secara sederhana
adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu
budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat
dalam pengetahuaan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang
terdapat dalam pengetahuaan budaya.
Pengetahuaan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep. Ilmu budaya dasar
merupakan pengetahuan tentang prilaku dasar-dasar dari manusia. Unsur-unsur
kebudayaan :
1.
Sistem religi atau kepercayaan
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Ilmu pengetahuan
4.
Bahasa dan kesenian
5.
Mata pencaharian hidup
6.
Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun
filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah
cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarab oleh filsafat. Pada
hakikatnya manusia dan budaya tidak akan pernah lepas. Dimana ada manusia pasti
akan terbentuk sebuah kebudayaan, dimana para manusia membuat suatu karya seni,
bahasa, agama dan lain-lain. Dan kebudayaan tersebut akan berubah seiring
dengan bertambahnya waktu. Dan secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya,
sedangkan budaya adalah objek yang dilakukan oleh manusia. Adapun nilai yang
bias diperoleh dari sastra adalah :
1.
Kesenangan
2.
Informasi
3.
Memberi warisan kultural
4.
Memberi keseimbangan wawasan
Seni atau sastra adalah
suatu kebudayaan yang dibuat manusia. Seni adalah sebuah karya yang dibuat
manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Namun peran
sastra lebih dominan, karena sastra mencakup bahasa untuk melakukan komunikasi
antar manusia itu sendiri, yang melakukan hubungan sosial dengan orang lain.
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dalam budaya dasar.
Puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui
bahasa yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan puisi dapat dibangun dengan menggunakan
:
1.
Figura bahasa seperti personifikasi,
metafora, perbandingan dan lain-lain,
2.
Kata-kata ambigu,
3.
Kata-kata yang berjiwa yang berisi perasaan
dan pengalaman penyair,
4.
Kaka-kata konotatif yang diberi tambahan
nilai rasa dan asosiasi tertentu,
5.
Pengulangan yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal yang dilukiskan.
Peranan Nilai Falsafah Dan Ideologi
Puisi merujuk kepada hasil
kesusasteraan yang ditulis dengan "tidak menuruti tata bahasa". Ia
sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri
daripada frasa-frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan. Pada lazimnya,
puisi merupakan bahasa yang berirama dan apabila dibaca pembaca akan berasa
rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi termasuklah: Sajak, Syair, Pantun,
Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya. Ilmu Budaya Dasar dalam
Kesusteraan merupakan perpaduan unsure seni kebudayaan dengan kehidupan
manusia, dimana dalam proses kehidupannya..manusia sering kali melakukan
sesuatu
Dalam kesustraan dapat
diperoleh berbagai gubahan yang mengungkapkan tentang nilai budaya yang menjadi
komponen penting dalam pengajaran Ilmu Budaya Dasar. Salah satu bentuk
sastra itu adalah Puisi, dalam arti bahwa pembahasan puisi dalam rangka
pengajaran IAD tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengasjaran
sastra dan apresiasinya yang murni.puisi itu akan dipakai sebagai media dan
sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema pokok bahasa yang
terdapat pada IAD.
Kesenian merupakan
kelanjutan dari kebudayaan. Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia
melalui dua macamindranya,yaitu indera mata dan indera telinga,atau keduanya
secara serentak.Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indera
itu,dibedakan atas tiga macam yaitu : Seni Rupa, Seni suara, dan Seni
pertunjukan.
Karya seni kita katakan
memberikan keindahan kepada manusia dan meyugukan ide-ide baru yang harus
dimengerti dan mungkin direnungkan atupun ada yang harus di bahas kehebatan
isinya. Kesenian dapat memberikan suguhan bagi kehidupan kejiwaan orang karena
yang menjadi sasaran atau objeknya kehidupan alam luas dan kehidupan manusia,
individual, maupun kelompok, serta nilai-nilai dan sebagainya. Fungsi seni atau
kesenian artinya hasil pengamatan orang terhadap apa yang dapat diberikan oleh
karya-karya kesenian bagi kehidupan manusia;
1. Memberikan
rasa keindahan
2. Memberikan
tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni.
Peranan Nilai Religius Dan
Kemasyarakatan
a. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi biasanya merupakan suatu bentuk ekspresi diri
dari pengalaman hidup seseorang atau memiliki kekuatan tersendiri untuk
memperluas pengalaman hidup. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup
sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair ke dalam puisinya, dimana
manusia ingin menunjukkan keeksissannya dalam kehidupan, dimana imaginative
entry yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang
dihasilkan.
b. Puisi
dan keinsyafan atau kesadaran individual
Puisi yang mengajak manusia untuk menjenguk hati,
fikiran manusia, karena puisi biasanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai
perihal:
1.
Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
2.
Berbagai peran yang diperankan orang dalam
menampilkan dirinya didunia atau lingkungan masyarakat dengan adanya karya
sastra puisi, kita diharapkan dapat merenungkan kejadian yang telah kita alami
sebelumnya.
c.
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan pengetahuaan kepada manusia
sebagai makhluk sosial yang terlibat dalam permasalahan sosial. Secara
imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
Puisi juga menjadikan manusia sadar akan pengetahuaan, lingkungan sekitarnya,
dimana manusia terlibat dalam masalah-masalah sosial.
d.
Puisi dan nilai-nilai
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai yang
bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan manusia yang telah
siap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra,
seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana
dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam
pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam
pengetahuan budaya (The Humanities).
Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian
yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan
wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
SARAN
Manusia dengan kesadarannya bisa meraih mimpi,
dengan segala angan-angannya, dengan kesadarn itu manusia berfikir, intinya
punya nalar dengan logikanya, yaitu berfikir benar, dengan hasil pemikiran itu
menghasilkan output yang di kelola di hati, dengan hasil dari pengelolaan itu,
manusia bertindak dari apa yang sudah menjadi planning dalam hidupnya, nilai
yang terkandung dalam kehidupan manusia adalah kesenian, keindahan karena
itulah yang bisa membuat manusia hidup tentram di dunia ini, maka dari itu
ikutilah kata hati nurani untuk lebih mencintai keindahan intinya mencintai
kenenagan dan kesenangan hidup. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang mendukung agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Widyosiswoyo,
Supartono,. Ilmu Budaya Dasar, Halia Indonesia 1996.
Prsetva,
joko, dkk, Ilmu Budaya Dasar MKDU, Jakarta: Rineka
Citra, 1991
Mustopo,
Habib, essai,. Ilmu Budaya Dasar Manusia Dan Budaya Kumpulan;
Surabaya: usaha nasional, 1983
Hartoko,
Dick, sj, dkk,. Ilmu Budaya Dasar, Buk panduan mahasiswa,
Jakarta: Prenhalindo, 2001
Taufi
Ismail, Mouljanto, PKI dkk,. Prahara Budaya I, Kilas Efensif Lekra, Bandung: Mizan,
1995
http://understandingknowledge.blogspot.com/2011/02/ilmu-budaya-dasar-dala