SURAT ALFATIHAH AYAT KE ENAM
Alfatihah yang berarti
pembuka atau sering disebut dengan ummul quran ibu dari Alquran merupakn surat
yang diturunkan secara lengkap dan sekaligus. Keagungannya menjadikannya wajib
dibaca pada tiap rakaat shalat.
Slah satu ayat, yaitu ayat ke enam yang berbunyi “ihdinassiratal
mustaqim” yang bermakna tunjukilah kami jalan yang lurus merupakan satu ayat
yang harus ditafsiri dengan bayan ilahi, bayan nabawi, dan bayan ijma’i. Ayat
ini memuat makna atau kata homofon artinya katanya sama namun maksudnya berbeda
yaitu pada kata “sirotol mustaqim” yang berarti jalan yang lurus, namun pada
ayat lain kata ini dimakanai berbeda pula yaitu satu jembatan yang membentang
di atas neraka yang tanjamnya setajam mata pedang paling tajam dan kecilnya
sekecil rambut dibelah tujuh. Sedangkan makna “Ihdinassiratal Mustaqim” pada
ayat ini bermakna jalan kehidupan yang dilalui oleh orang yang dianugrahi
nikmat yaitu jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan melalui Al Quran. Orang yang
melalui jalan yang lurus ini berati orang yang selalu mendekatkan diri dengan
tuhan dan berpegang teguh pada syariat dan keyakinannya.
Jalan yang lurus pada hakikatnya adalah keimanan yang benar, iman
yang menjadi nahkoda kehidupannya, perbuatannya, tuturannya, ibadahnya semata
hanya utuk dzat yang maha sempurna Allah Swt. Karna kenikmatan yang
sesungguhnya adalah kenikmatan iman yang senantiasa bersemayam dihati hamba.
Ke-duwi maknaan kata ini Allah jadikan sebagai bahan renugan bagi
Ulul Albab akan keagungan wahyu Allah yang penuh rahasia-rahasia yang harus
kita kupas. Selain itu juga kita hrus memerhatikan keagungan ayat-ayat Alquran
ini dalam memahaminya tidakdapat kita hanya mengandalkan kemampuan akal tanpa
adanya bimbingan para ahli tafsir dan para ulamak yang taraf keilmuannya sudah
mempuni.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking