Pku, 03 feb 23
Ransel Pagi
Aku dan segelas kopi
Aku dan belaian bayu pagi
Umpama sahabat yang bertikai
Tak sapa dan saling menyeringai
Aku dan sudut-sudut bilik
Mengacau dan mengobrak abrik
Bising beker memaksaku beranjak
Bergulat dengan bising dan pekat
asap
Ransel berpuluh kilo menghela
bahu rapuh
Kemretak belulang yang mulai renta
Untuk melantunkan
nyanyian-nyaian buaian
Berharap akan
sebuah angan
Entah apa yang ku mau
Yang
jelas Tuhan pasti tau
Redup
cahayanya meremangkan mimpinya
Tak
jua menyerah pada gagap dan cacian yang mengutuk
Relung berbisik
Tak
aku yang bermimpi
Tak
aku yang ber cita
Tak
pula aku yang menjalaninya
Tapi
dia murka dan berkata “tak begitu Tuan Muda”
Merka
kanvas yang kau toreh warna jingga seja kala
Oh,
bukan! Tapi, mentari pagi dengan kehangatan
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking